Di Indonesia, makna dari ‘bekerja’ yang paling kuat adalah waktu yang pasti, 8 sampai 9 jam, tenaga ekstra untuk pergi ke kantor, berkutat dengan kursi, meja dan leptop, dan menggunakan seragam.
Cara bekerja seperti inilah yang tertanam di pemikiran kebanyakan orang. Namun, makna itu semakin bergeser kala orang melihat sosok pedagang, pebisnis yang notabene bekerja dengan waktu yang fleksibel namun tidak berseragam. Kemudian pekerja media yang berseragam namun tetap stand by 24 jam. Nyatanya, ada lagi istilah freelance atau pekerja paruh waktu dan sering kali pekerjaannya dapat dikerjakan di mana aja dan kapanpun, beberapa malah bekerja di rumah loh. Apa contohnya?
Penulis freelance (dikerjain di rumah), beberapa supir ojek online juga bisa disebut freelance, freelance marketing, seorang buruh, banyak loh. Ibaratnya itu tenaga lepas, mereka yang freelance adalah orang-orang yang yang bekerja sendiri dan tidak berkomitmen kepada majikan dengan jangka panjang tertentu. Ini menurut Wikipedia, tapi menurut Saya pekerja freelance sama dengan susahnya memperoleh pengakuan oleh masyarakat.
Kenapa? Balik lagi ke paragraph satu, kamu sebagai pekerja freelance biasanya akan diberondong tuntutan pekerjaan yang pasti, yang bergaji pasti, memiliki kantor dan berseragam. Pokoknya yang pasti-pasti. Apalagi kalau freelancemu ini di rumah, iya, di rumah, kayak Saya sekarang nih kerja di rumah. Cuma modal wifi dan laptop. Padahal enak loh kerjanya, duduk sambil curhat buat kalian, dan dibayar, tanpa perlu menghabiskan tenaga buat macet-macetan ke kantor. Tapi tetep aja Saya suruh kerja jadi pegawai Bank. Yaelah…
Oke, cukup curhat panjangnya dan kamu nggak perlu khawatir, soalnya Saya udah siapin cara untuk memotivasi dirimu bagi pekerja freelance biar kebal sama nyinyiran orang dan hidupmu lebih bahagia bersama pekerjaanmu yang sekarang.
1. Pertama, jangan memikirkan kenyataan-kenyataan yang tidak realistis.
Saya di sini, ingin memposisikan sebagai penulis freelance, jadi saya bisa kasih saran untuk jangan terlalu berharap sama hal-hal yang nggak kamu dapetin di pekerjaanmu sekarang atau pekerjaan orang lain.Yup, fokus sama apa yang kamu punya, pencapaianmu saat ini dan tentunya selangkah demi selangkah. Kamu bisa mulai dengan menetapkan tujuan harian sederhana, seperti menulis lima ratus atau seribu kata secara teratur. Hal ini bisa bikin kamu lebih bersyukur daripada fokus sama hal-hal yang nggak ada. Realistis aja dan lakukan pekerjaan freelancemu sebaik mungkin.Happy people focus on what they have, unhappy people focus on what is missing
2. Anggap, kalau freelance di rumah itu adalah kantormu atau wilayah kerjamu.
Tepis anggapan kalau bekerja itu harus dilakukan di kantor. Kamu yang sekarang bekerja di rumah coba mikir, betapa enaknya, udah dapet duit bisa dilakukan di rumah lagi. Hemat banget hidupmu.
Selain itu kamu nggak perlu bingung untuk mengatur waktu. Sesekali bosan? Kamu bisa atur jadwal dengan balance sesuka hatimu dengan cara berikut :
- Atur cara berkomunikasimu, karena kamu kerja di rumah pastikan segala akses komunikasi itu tercapai misalnya koneksi internet, untuk update informasi.
- Menstimulasi waktu kerja, sebelum kamu mulai bekerja pastikan segala urusan terselesaikan. Entah itu beres-beres rumah, mandi, sarapan atau persiapan apapun. Ya, anggap saja kamu mau pergi bekerja ke kantor beneran.
- Pilah ruanganmu, karena kamu nggak ada kantor, bisa kok memberikan ruang sendiri untuk kerjamu. Misalnya menata ulang kamar dengan membagi ruang kantor mini untukmu sendiri.
- Buatlah pengalihan, kondisi rumah pasti gitu-gitu aja, apalagi kamu nggak punya temen buat ngobrol. Ya, kamu harus pinter-pinter mengalihkan perhatian. Entah nonton film sebagai hiburan atau sekadar jalan-jalan.
3. Jangan lupa mengapresiasi diri sendiri.
Pekerjaan yang kamu lakukan bukanlah hal yang remeh meski tergolong bukan pekerjaan pasti. Dengan mengapresiasi dirimu dalam bekerja, kamu bisa merasakan penghargaan yang kamu ciptakan sendiri. Jangan tunggu orang lain melakukannya, mulailah berdamai pada dirimu sendiri. Jangan mengeluh tentang kekurangan pekerjaan karena mengeluh nggak membuatmu menjadi manusia yang produktif.4. Kamu punya segudang waktu untuk berkumpul dengan teman sejahwat.
Teman sejahwat dalam konteks ini adalah sesama freelancer. Nggak ada salahnya menambah relasi dengan kumpulan orang-orang yang kerjanya juga freelance.Itu bisa bikin kamu nambah wawasan dan ide-ide positif dengan mendengar cerita mereka.Einstein pernah mengatakan, “Cobalah untuk tidak menjadi orang yang sukses, melainkan mencoba untuk menjadi orang yang bernilai.”
5. Jangan pikirkan apa kata orang.
Mungkin sekarang masih freelance, tapi kamu nggak tau kan seperti apa masa depan? Pekerjaan apa lagi yang akan kamu dapat nantinya. Ketahuilah, mungkin dari freelance dulu baru meloncat ke prestasi yang lebih jauh. Terlalu memikirkan anggapan orang bisa killing your self dan merusak kepercayaan diri.Jangan menjadi orang yang dibentuk berdasarkan ‘omongan’ orang lain, bentuklah karaktermu sesuai apa yang kamu yakini.
No comments:
Write comments